Minggu, 18 Desember 2011

INTIFADHOH


Bismillahirahmanirrahim,
TAHUN BARU, SEMANGAT BARU BEBASKAN AL-QUDS

Dua puluh tiga tahun lalu, 9 Desember 1987 intifadhoh pertama meletus sebagai perlawanan rakyat Palestina atas penjajahan zionis israel. Koran-koran waktu itu memberitakan “Pertempuran yang terdahsyat sejak proklamasi negara zionis israel tahun 1948″ .Intifadhoh dalam bahasa Arab bermakna “Bangun mendadak dari tidur atau keadaan tak sadar”. Pada intifadhoh pertama rakyat Palestina berperang tanpa persenjataan dan tanpa dibantu negara-negara Arab tetangganya. Senjata mereka hanyalah batu. Sejak itu generasi baru pejuang Palestina dijuluki oleh banyak penulis sebagai “The Cildren of Stone“, atau anak-anak batu.
Penyebab meletusnya Intifadhoh pertama adalah sebuah truk militer israel yang menabrak sekelompok orang Palestina dekat camp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza. Kejadian pada tanggal 8 Desember 1987 itu menyebabkan empat orang syahid dan tujuh orang luka-luka. Faktor lain yang memanaskan Suasana adalah meningkatnya desakan kaum militan Yahudi terhadap pemerintah israel agar mengambil alih Mesjidil Aqsho atau Harom al-Syarif di al Quds atau East Jerusalem serta mengklaimnya sebagai Kuil Sulaiman. Sehari sesudah truk nyelonong sampai enam tahun sesudahnya. Intifadhoh berkobar hebat di hampir seluruh kawasan Palestina yang dijajah israel, terutama di Jalur Gaza.
Lemparan batu dibalas peluru tajam. Pada tanggal 21 Desember, israel melaporkan 15 orang tewas dan 70 orang luka-luka, para pejabat PBB yang katanya mendamaikan dunia melaporkan hanya 17 orang terbunuh, sedangkan fakta sebenarnya menyebutkan 20 orang terbunuh dan lebih dari 200 orang luka-luka. Televisi banyak menyiarkan gambar serdadu israel bersenjata berat memukuli dan membunuhi warga Palestina. Tayangan-tayangan ini memicu protes dari seluruh dunia. Keesokan harinya, Dewan Keamanan PBB, lewat sebuah voting yang hasilnya 14:1, “Mengecam kebijakan dan tindakan israel yang melanggar hak-hak asasi manusia rakyat Palestina diwilayah penjajahan”. Amerika Serikat yang katanya penganut demokrasi dan selalu berkoar2 tentang HAM adalah satu-satunya yang abstain dalam pemungutan suara itu. Donald Neff menulis di Washington Report on Middle East Affairs (WRMEA) “Begitu cepatnya berbagai tindakan AS itu, seakan-akan kongres memberi hadiah kepada zionis israel atas perlakuan brutalnya” Laporan Amnesty Inernasional tahun 1987 mengkritik israel karena menggunakan metode-metode yang brutal dalam menghadapi perlawanan rakyat Palestina. “Dalam bulan Desember, setidaknya ada 23 orang demonstran di Gaza dan Tepi Barat di tembak mati. Terjadi pula pemukulan dan penangkapan membabi buta. Meningkat juga laporan tentang penyiksaan para tahanan oleh para anggota israel defense force (idf) dan dinas keamanan umum.”
Itulah zionis Israel diKECAM, diCACI, diPROTES,diADILI, tetap saja bersikukuh menduduki negeri yang mulia PALESTINA. Sudah 62 tahun sejak deklarasi Negara zionis di yerusalem, ;lebih dari ratusan ribu warga Palestina kehilangan ayahnya, ibunya, anaknya, rumahnya, pendidikannya, dan HAK nya untuk menikmati shalat di masjid nan suci AL-QUDS. Intifada Al-Aqsha telah mendarah daging dalam bangsa Palestina dan memberikan dorongan sikap tegas menolak penjajah. Pembebasan Jalur Gaza dari Israel adalah “stasiun pertama” menuju perjalanan, menuju pengembalian hak bangsa Palestina untuk merdeka.
Tahun baru HIJRIYAH 1432 H( 07 desember 2010) hadir berdekatan dengan peristiwa INTIFADHAH ( 8 desember 2010), sadarkah kita? Bahwa ini sebagai langkah baru untuk pembebasan masjid AL-aqsha,yang sudah 62 tahun lebih di kuasai yahudi laknatullah. Saatnya yahudi lari tunggang langgang meninggalkan bumi para nabi, ini tidak akan pernah terwujud jika umat islam seluruh dunia tidak ikut andil dalam pembebasan al-aqsha (kiblat yang pertama), karena ini bukan masalah warga palestina saja, atau bangsa arab saja tapi ini permasalahan kita UMAT ISLAM SELURUH DUNIA. Terutama Muslim Indonesia yang memiliki jumlah terbanyak dari populasi muslim di seluruh dunia. Maka tiada kata DIAM, tiada kata MEMBIARKAN, tiada kata TIDAK INGIN MEMBANTU karena Negara Indonesia saja sedang krisis, masyallah tahukah anda? Bahawa saudara-saudara kita di Palestina memberikan sebagaian harta mereka untuk korban GEMPA SUMBAR , dll. Dimanakah hati nurani kita sebagai manusia dan saudara seiman.maka kami  mengajak kepada umat islam:

1. Jangan pernah tinggal diam untuk membela Palestina.
2. Memberikan dukungan secara nyata untuk pembebasan Palestina
3. Pemerintah Indonesia benar-benar konsisten dengan amanah UUD 1945 yang menyatakan “penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar