Minggu, 18 Desember 2011

Asmaul Husna, 99 Beautiful Names of Allah - Islamic Widget by Alhabib

Asmaul Husna, 99 Beautiful Names of Allah - Islamic Widget by Alhabib

INTIFADHOH


Bismillahirahmanirrahim,
TAHUN BARU, SEMANGAT BARU BEBASKAN AL-QUDS

Dua puluh tiga tahun lalu, 9 Desember 1987 intifadhoh pertama meletus sebagai perlawanan rakyat Palestina atas penjajahan zionis israel. Koran-koran waktu itu memberitakan “Pertempuran yang terdahsyat sejak proklamasi negara zionis israel tahun 1948″ .Intifadhoh dalam bahasa Arab bermakna “Bangun mendadak dari tidur atau keadaan tak sadar”. Pada intifadhoh pertama rakyat Palestina berperang tanpa persenjataan dan tanpa dibantu negara-negara Arab tetangganya. Senjata mereka hanyalah batu. Sejak itu generasi baru pejuang Palestina dijuluki oleh banyak penulis sebagai “The Cildren of Stone“, atau anak-anak batu.
Penyebab meletusnya Intifadhoh pertama adalah sebuah truk militer israel yang menabrak sekelompok orang Palestina dekat camp pengungsi Jabalya di Jalur Gaza. Kejadian pada tanggal 8 Desember 1987 itu menyebabkan empat orang syahid dan tujuh orang luka-luka. Faktor lain yang memanaskan Suasana adalah meningkatnya desakan kaum militan Yahudi terhadap pemerintah israel agar mengambil alih Mesjidil Aqsho atau Harom al-Syarif di al Quds atau East Jerusalem serta mengklaimnya sebagai Kuil Sulaiman. Sehari sesudah truk nyelonong sampai enam tahun sesudahnya. Intifadhoh berkobar hebat di hampir seluruh kawasan Palestina yang dijajah israel, terutama di Jalur Gaza.
Lemparan batu dibalas peluru tajam. Pada tanggal 21 Desember, israel melaporkan 15 orang tewas dan 70 orang luka-luka, para pejabat PBB yang katanya mendamaikan dunia melaporkan hanya 17 orang terbunuh, sedangkan fakta sebenarnya menyebutkan 20 orang terbunuh dan lebih dari 200 orang luka-luka. Televisi banyak menyiarkan gambar serdadu israel bersenjata berat memukuli dan membunuhi warga Palestina. Tayangan-tayangan ini memicu protes dari seluruh dunia. Keesokan harinya, Dewan Keamanan PBB, lewat sebuah voting yang hasilnya 14:1, “Mengecam kebijakan dan tindakan israel yang melanggar hak-hak asasi manusia rakyat Palestina diwilayah penjajahan”. Amerika Serikat yang katanya penganut demokrasi dan selalu berkoar2 tentang HAM adalah satu-satunya yang abstain dalam pemungutan suara itu. Donald Neff menulis di Washington Report on Middle East Affairs (WRMEA) “Begitu cepatnya berbagai tindakan AS itu, seakan-akan kongres memberi hadiah kepada zionis israel atas perlakuan brutalnya” Laporan Amnesty Inernasional tahun 1987 mengkritik israel karena menggunakan metode-metode yang brutal dalam menghadapi perlawanan rakyat Palestina. “Dalam bulan Desember, setidaknya ada 23 orang demonstran di Gaza dan Tepi Barat di tembak mati. Terjadi pula pemukulan dan penangkapan membabi buta. Meningkat juga laporan tentang penyiksaan para tahanan oleh para anggota israel defense force (idf) dan dinas keamanan umum.”
Itulah zionis Israel diKECAM, diCACI, diPROTES,diADILI, tetap saja bersikukuh menduduki negeri yang mulia PALESTINA. Sudah 62 tahun sejak deklarasi Negara zionis di yerusalem, ;lebih dari ratusan ribu warga Palestina kehilangan ayahnya, ibunya, anaknya, rumahnya, pendidikannya, dan HAK nya untuk menikmati shalat di masjid nan suci AL-QUDS. Intifada Al-Aqsha telah mendarah daging dalam bangsa Palestina dan memberikan dorongan sikap tegas menolak penjajah. Pembebasan Jalur Gaza dari Israel adalah “stasiun pertama” menuju perjalanan, menuju pengembalian hak bangsa Palestina untuk merdeka.
Tahun baru HIJRIYAH 1432 H( 07 desember 2010) hadir berdekatan dengan peristiwa INTIFADHAH ( 8 desember 2010), sadarkah kita? Bahwa ini sebagai langkah baru untuk pembebasan masjid AL-aqsha,yang sudah 62 tahun lebih di kuasai yahudi laknatullah. Saatnya yahudi lari tunggang langgang meninggalkan bumi para nabi, ini tidak akan pernah terwujud jika umat islam seluruh dunia tidak ikut andil dalam pembebasan al-aqsha (kiblat yang pertama), karena ini bukan masalah warga palestina saja, atau bangsa arab saja tapi ini permasalahan kita UMAT ISLAM SELURUH DUNIA. Terutama Muslim Indonesia yang memiliki jumlah terbanyak dari populasi muslim di seluruh dunia. Maka tiada kata DIAM, tiada kata MEMBIARKAN, tiada kata TIDAK INGIN MEMBANTU karena Negara Indonesia saja sedang krisis, masyallah tahukah anda? Bahawa saudara-saudara kita di Palestina memberikan sebagaian harta mereka untuk korban GEMPA SUMBAR , dll. Dimanakah hati nurani kita sebagai manusia dan saudara seiman.maka kami  mengajak kepada umat islam:

1. Jangan pernah tinggal diam untuk membela Palestina.
2. Memberikan dukungan secara nyata untuk pembebasan Palestina
3. Pemerintah Indonesia benar-benar konsisten dengan amanah UUD 1945 yang menyatakan “penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan”

IBU


Orang bilang anakku seorang aktivis, dengan segudang aktivitas yang disebutnya amanah umat.
Orang bilang anakku seorang aktivis, tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak? menurut Ibu, engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis, ibu mematut diri menjadi ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan sesuatu yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak, tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku, kita memang berada disatu atap, di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini dimanakah rumahmu nak? ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah, dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut. Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu. Lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja, katamu sedang sibuk mengejar deadline. Padahal, andai kau tahu, ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, ingin mendengar cerita ceriamu hari ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu. Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak, tapi bukankah aku ini ibumu? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku.

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, ibu bangga padamu. Namun, sebagian hati ibu mulai bertanya, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak?

Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan. Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak? bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat disana sini, ada jadwal mengkaji, ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya, disana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana. Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk ibumu ini. Padahal, andai saja engkau tahu nak, sejak kau ada di rahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu, putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu? dimana profesionalitasmu untuk keluarga? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam prioritas yang kau buat?

Mungkin, waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Bukan judgement bahwa seorang aktivis sering melupakan satu amanah terpenting untuk keluarga mereka, karena saya yakin, aktivis yang paham, mereka pasti mengamalkan dan melaksanakan semua aturan dan ajaran ini secara kaffah.  semoga bisa menjadi satu tamparan dan pemantik kita untuk lebih mengingat lagi posisi kita dalam keluarga.
Di kampus aktivis? betul. Namun, dalam keluarga, kita adalah tetap seorang anak yang harus bisa membagi prioritas dan membagi perhatian untuk orang terkasih.
Waktu dan ketetapan Allah tak mundur sedetik dan tak maju sedetik pun. Dan hingga saat itu datang, jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan. Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan. Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai. Sampaikanlah dan nyatakanlah cinta dan kasih sayang mu untuk mereka.
Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka sang penopang semangat juang kita. Saksikanlah Ibu, Ayah, tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang ananda lakukan ini. Karena tanpa ridhamu, Mustahil kuperoleh ridha-Nya.

Jumat, 09 Desember 2011

Nurul 'Ilmi

PERJUANGAN ITU

Ingin rasanya aku bercerita kawan,

Bercerita yang panjang , agar semua rasa rindu-ku akan Suasana dulu itu hilang dengan sendirinya dengan sedikit bumbu pemanis ataupun percikan asam yang sengaja ku adon hingga merata agar kau pun merasakan apa yang kurasakan sekarang kawan.
Dua jari ”fuck you” ku pun sengaja perlahan-lahan beradu dengan keyboard ini sesekali jempolku menjadi penengah diantara keduanya, HANYA UNTUK KALIAN SAHABATKU
Sebentar kawan sejenak aku boleh bernyani kan ?
Indonesia Tanah air beta…na..na..pusaka abadi nan jaya…na..na..
Teriakan kalian, tawa kalian, masih tersimpan rapi di memory ku sesekali akan kuputar lagi kawan,kala aku ingat kalian semua. Hanya untuk sekedar panghadir senyum yang sudah lama tidak terukir di pipi yang mulai tembam ini, kaku untuk tersenyum digulung angkuhnya kehidupan,bahkan terbuai hingga senyum yang yang ada tidak setulus senyumku yang dulu.TABU dan kaku tidak seperti dulu LEPASSS tidak ada yang bisa mencegahnya kawan, bahkan seorang pak Roni pun tidak akan bisa menghalanginya, masih ingatkah kalian kawan BOCAH-BOCAH PEMALAS yang dikejar-kejar Pak Roni dkk. Karena tidak ikut upacara? Hahaha
sudah lah kawan,
Kemari, akan ku coba ukir senyuman dulu yang kau miliki itu!”
Berawal dari sini kawan..,, bangun-bangun-bangun-bangun teriakan yang sangat mengganggu lelapnya tidur, sebagian merasa persetan dengan teriakan itu , ia kembali menarik selimut tebalnya sambil mewanti-wanti hitungan sampai ke angka 7 ataupun 8 bahkan 9 mungkin ,”ma moint” kadang teriakan itu sudah sampai sepuluh pun masih banyak yang masih ngantri untuk sekedar buang air kecil di sbuah WC yang baunya sudah tidak karuan lagi. Satu persatu dengan air segayung akan mengeksekusi keinginannya sambil sabar menunggu antriannya..hahahha di samping kiri kananya pun terlihat beberapa orang yang sedang khusuknya mengadu otot bisep dan trisepnya mengayun perlahan dengan sebuah brush kayu yang sudah turun temurun , dengan asyiknya tampa peduli dengan hitungan itu terus melanjutkan cucian pakaiannya.
Dengan wajah yang semberawutan ku coba melangkahkan kakiku menuju lapangan setapak yang telah disulap menjadi taman itu, abu bakar 3 ..abu bakar tiga teriakku mencari barisan ruanganku. Tidak jarang terlihat jua beberapa muka-muka berlinang itu keluar dari dalam mesjid , bangkit dari persujudannya mendengar sudah saatnya melakukan SENAM PAGI.
Baikkah ikuti gerakan saya…satu, dua , …delapan..
Kepalanya di putar…telinga di putar…
Samapai disni, semuanya masih prima dan tidak ada hambatan, tapi jangan sesekali kau sebutkan kata-kata seperti ini……
“AMBIL POSISI PUSH-UP”
Hahahhahahha…semuanya pasti berceloteh dengan versinya masing-masing.
Hingga akhirnya..
Tarik nafas yang dalam….tahan….keluarkan …
ALLOHU AKBAR….
Pekikan takbir pun pagi itu memecah keheningan malam mengganggu nyenyak tidur itik pak pulungan. Ah, tolong jangan bercerita tentang telur ayam nya pak pulungan..hehe

terbayang suasana dingin pagi itu membuatku menguap..huahhchh...
begitulah,kawan walau senam pagi rutin dilalakukan sudah menjadi tradisi ambal tebal yang kadang berlapis tiga itu menjadi teman yang paling akrab dan paling setia menemani,ya tidur lagi........

tapi, bukan menjadi gurauan bagi segelintir orang untuk menempuh perjalanan bermil-mil hanya untuk mengambil air wudlu' , kalain tahu kawan
" disana di kaki gunung !! disanalah tiap pagi kami meringankan kaki ini untuk melangkah hanya untuk mengambil sedikit bagian dalam shaf-shaf jama'ah sholat subuh di masjid siti maryam lubis.
itu hanya perjuangan secuil coba kuceritakan , bahkan masih ngatkah kalian kawan,"bidadari-bidadari bening yang rela mengangkat berliter-liter air segar dimalam hari bak seorang babu yang sangat thoo'at kepada majikannya,hahahha mungkin otot mereka sekarang jauh lebih kuat dari pada kau kawan!! terlatih bertahun-tahun untuk mengangkat bening air itu hanya untuk memantapkan posisi mereka dalam barisan jamaah shubuh di esok harinya.
"PENUH PENGORBANAN MEMANG"
tapi sahabatku, inginku bertanya APAKAH HARI INI LANGKAH-langkah kaki yang sudah kau injakkan selama ini!!
sebelah tangan yang kelihatan lebih panjang sebelah telihat karena sering memikul beban berat itu!!
langkah kaki yang bermil-mil itu, inci demi inci tangan yang kelihatan lebih panjang sebelah itu?
MASIHKAH IA ISTIQOMAH UNTUK MELANGKAH?
MASIHKAH IA ISTOQ0MAH UNTUK LEBIH PANJANG LAGI?
menuju shaf-shaf kecil di setiap Jamaah di surau-surau KOTAMU SEKARANG....
...
AKU RINDU DENGAN JEJAK LANGKAH ITU!"

Sabtu, 03 Desember 2011

cerita IBU mereka

Seorang adik kos bercerita bahwa hampir tiap hari ia disms ibunya, sekedar menanyakan kabar atau mengabsen ketika jam makan. Menjelang akhir pekan teleponnya selalu berdering, sang bunda kembali menyapanya, menanyakan apakah pekan ini ia akan pulang.

Dua sahabat dekat bercerita kalau ibunya sangat ingin mereka segera kembali ke kampung halaman, membangun hari depan di sana. Sedang keduanya memiliki mimpi merajut cita di kota perjuangan yang sangat lekat dengan perubahan dirinya. Ada kekhawatiran ketika mereka kembali pulang banyak hal yang tidak bisa dilakukan, dan lebih dari itu, belum siap untuk bisa bertahan di lingkungan yang tentunya berbeda. Akhirnya ibu hanya berkata, “Kalau itu pilihanmu, ibu akan mendukung”.

Syawal kemarin saya dan beberapa teman berkesempatan silaturahim ke orang tua dari teman yang telah mendahului kami menghadap-Nya. Terlampau banyak kisah indah yang kembali diurai oleh sang ibu, seakan memori tiga tahun silam baru terjadi kemarin sore. Sayatan yang terlalu tajam mungkin, hingga bekasnya seakan tak akan pernah hilang. Tapi sungguh luar biasa, ketika putranya telah tiada tidak hanya doa yang mereka iringkan. Jalinan persaudaraan dengan rekan, bahkan dengan orang yang belum pernah dikenal namun satu almamater dengan almarhum. Juga membersihkan serta memperbagus makam, dan senantiasa menceritakan semangat juang sang putra yang berakhir di kotanya sendiri, di mana saat itu sang ibulah yang melepas keberangkatannya.

Masih tentang seorang teman yang sama-sama telah pergi mendahului kami. Belum hilang dari ingatan, sebulan pasca syahidnya mereka (insya Allah), HP berdering dari nomor tak dikenal. Ibu almarhum menelepon, bertanya kabar dan menyampaikan kangennya pada putranya. Bukan, bukan karena belum ikhlas. Saya menyaksikan sendiri ketegaran beliau melepas jasad itu ke liang lahat, beriring derasnya takbir dan istighfar. Hanya saja, kepergian yang mendadak itulah yang masih menyiratkan lara, karena almarhum-lah yang menjadi pengganti ayahandanya yang telah lebih dulu Dipanggil-Nya tiga tahun silam. “Terakhir kita ziarah ke makan Ayah, almarhum bilang ‘Bu, suatu saat saya akan menyusul Ayah’. Ibu gak menyangka secepat ini,” tuturnya, bersama setitik-titik aliran air mata. Ya, kesedihan yang manusiawi.

------------------------------------------------------
Paras cerahnya hilang seketika melihat putrinya tak sadarkan diri, dan masih harus menjalani operasi esok hari. Namun ia ingat, masih ada Allah, tempat menggantungkan segala harap. “Dibantu doakan ya..” pesannya pada kami semua, dengan senyum yang dipaksakan, namun kami yakini itu adalah ungkapan ketabahan.

“Sabtu-Minggu acara apa Mbak? Hati-hati, jaga kesehatan, jangan telat makan”. Pesan ibu yang selalu muncul di layar HP tiap Sabtu pagi ketika saya belum berkesempatan pulang. Ah… selalu saja saya kalah. Kalah telaten, kalah sabar, kalah perhatian, dan kalah-kalah yang lain. Bahkan saat berpamitan balik ke Solo selalu dipesan “Hati-hati di jalan, kalau sudah sampai ngabari”, tapi entah hanya berapa kali saya mengindahkan untuk mengabarkan ketika sudah sampai kos dengan selamat. Hingga harus disusuli sms, “Sudah sampai belum? Istirahat dulu”. Dan yang selalu saya ingat, saya hampir selalu lupa mengucap terima kasih kepadanya.

********

Fragmen-fragmen yang semuanya bermuara pada sebentuk warna dari sekeping hati seorang ibu. Sering saya berpikir, terbuat dari apa sekeping hati itu, hingga bisa sedemikian tangguh menghadapi segala kondisi dan sedemikian teguh dalam mendidik generasi. Kalau bukan karena dipenuhi cahaya-Nya, jika bukan karena diliputi sifat rahman dan rahim-Nya, dan bila bukan karena keistimewaan yang sengaja diciptakan-Nya, tentulah tidak akan seluar biasa itu sosok seorang ibu.
Setiap orang tentu memiliki pahlawannya masing-masing, dan ibu akan selalu menjadi tokoh pahlawan bagi tiap diri. Akhirnya, tidak peduli seperti apa pun karakter yang menyertainya, bagaimana pun pembawaan figurnya, seberapa keras maupun lunak sikapnya, bagaimana pun perlakuan kepada putra-putrinya, seperti apa pun seni mendidik, membesarkan, dan mendampingi buah hatinya, tak akan pernah menghilangkan warna dominan yang ada padanya: kelembutan.
Rabbighfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghiiraa..

TENTANG HATI

Setiap orang mempunyai cita-cita
akan melakukan berbagai upaya
untuk memburu apa yang
diinginkannya.Pecinta harta akan
melakukan berbagai upaya untuk
mengumpulkan dan mengembangkannya. Dan ia juga
akan mempelajari keterampilan
bisnis dan cara mencari
keuntungan. Stasiun-stasiun televisi akan
melakukan berbagai upaya untuk
menjaring pemirsa dengan
menyajikan aneka program atau
acara dan memilih gaya-gaya
yang up to date. Juga melalui pelatihan berbagai macam
keterampilan yang diberikan
kepada presenter (pembawa
acara) dalam rangka menarik
minat masyarakat untuk
mengikuti acaranya. Hal yang sama, berlaku pada
pengelola media cetak dan radio.
Termasuk pada penjual barang-
barang lainnya, baik halal
maupun haram.Mereka semua
sangat tekun dalam memantapkan keterampilan-
keterampilan yang berguna bagi
mereka di bidang yang mereka
geluti. Memikat hati manusia adalah
bidang yang membutuhkan trik-
trik dan kiat-kiat khusus.
Taruhlah anda masuk ke dalam
ruangan yang di dalamnya
terdapat 40 orang misalnya. Kemudian anda menghampiri
mereka semua untuk bersalaman
satu persatu.
Ada yang ketika anda
mengulurkan tangan kepadanya
dia memberikan ujung jarinya sambil berkata dengan dingin:
“Selamat datang. Selamat datang.” Ada yang sibuk berbicara dengan orang lain
kemudian anda mengejutkannya
dengan ucapan salam. Lalu ia
menjawab dengan dingin dan
menjabat tangan anda tanpa
memandang ke arah anda. Ada yang sibuk berbicara dengan
ponselnya. Lalu ia mengulurkan
tangannya kepada anda tanpa
mengucapkan sepatah kata atau
menunjukkan sedikit perhatian
kepada anda. Dan ada yang ketika melihat
anda menuju ke arahnya, ia
berdiri dan bersiap-siap
menyambut anda. Lalu ketika mata anda
bertatapan dengan matanya, ia
tersenyum dan menujukkan raut
muka yang ceria karena
berjumpa dengan anda. Dia
menjabat tangan anda dengan hangat. Dan dia menyambut
kedatangan anda dengan ramah.
Padahal anda tidak mengenalnya
dan dia pun tidak mengenal anda.
Kemudian anda melanjutkan
salaman anda dengan yang lainnya dan duduk. Demi Allah,
jawablah dengan jujur! Bukankah
hati anda tertarik kepada orang
tersebut? Pasti. Hati anda akan tertarik
kepadanya. Padahal anda tidak
mengenalnya; tidak tahu
namanya; dan tidak tahu profesi
atau jabatannya. Meskipun
demikian, dia telah berhasil memikat hati anda. Bukan
dengan hartanya, jabatannya,
status sosialnya, atau nasabnya,
melainkan dengan keterampilan
bergaulnya. Jadi, hati manusia tidak perlu
dipikat dengan kekuatan,
kekayaan, kecantikan, atau
jabatan. Tapi cukup dipikat
dengan sesuatu yang lebih kecil
dan lebih mudah dari itu. Namun demikian, hanya sedikit orang
yang mampu memikatnya. Saya teringat salah satu
mahasiswa saya yang mengidap
gangguan kejiwaan. Dia
mengalami depresi berat.
Ayahnya adalah perwira yang
menduduki jabatan tinggi. Berulang kali ia datang ke
fakultas untuk menemui saya.
Dan kami pun bekerja sama
untuk mengobati anaknya.
Kadang-kadnag saya pergi ke
rumah mereka. Saya melihat rumah mereka seperti istana
yang megah. Dan saya melihat
ruang tamu ayahnya dipenuhi
oleh para tamu. Hampir tidak ada
tempat yang kosong. Saat itu
saya kagum pada kecintaan masyarakat dan antusiasme
mereka kepadanya. Beberapa tahun kemudian – setelah sang ayah pensiun dari
jabatannya- saya pergi
berkunjung ke rumahnya. Saya
masuk ke dalam istana itu dan
menuju ke ruang tamu yang
berisi lebih 50 buah kursi. Ternyata di situ hanya ada
seorang laki-laki yang sedang
menonton televisi dan seorang
pembantu yang menghidangkan
teh dan kopi. Saya duduk
dengannya sebentar saja. Setelah keluar saya teringat
akan keadaannya sewaktu dia
masih memegang jabatan dan
keadaannya sekarang. Apa yang dulu membuat orang
banyak berkumpul dan
berkerumun di sekelilingnya
sambil menunjukkan keramahan
dan kecintaan. Pada saat itulah
saya menyadari bahwa orang tersebut tidak memikat hati
manusia dengan akhlaknya,
kelembutannya dan cara
bergaulnya yang baik, melainkan
dengan jabatan, pengaruh dan
hubungannya yang luas. Sehingga ketika jabatan itu hilang, maka
kecintaan orangpun hilang. Maka ambillah pelajaran dari
kawan kita ini. Dan perlakukanlah
semua orang dengan
keterampilan-keterampilan yang
bisa membuat mereka menyukai
anda karena pribadi anda. Mereka menyukai pembicaraan
anda, senyum anda, kelembutan
anda, dan cara bergaul anda
yang baik. Mereka menyukai
karena anda mau memaafkan
kesalahan mereka dan mau peduli terhadap musibah yang
menimpa mereka. Jangan membuat hati mereka
terpaut dengan kursi dan
dompet anda. Orang yang
memberikan harta, makanan dna
minuman kepada anak-anak dan
istrinya tidak bisa memikat hati mereka, melainkan memikat
perut mereka. Dan orang
melimpahkan uang kepada
keluarganya, tapi berkelakuan
buruk kepada mereka tidak bisa
memikat hati mereka, melainkan memikat dompet mereka. Oleh karena itu, jangan heran
bila anda menjumpai pemuda
yang dirundung masalah
mengadukan masalahnya kepada
teman, imam masjid, atau
gurunya dan mengabaikan ayahnya. Karena sang ayah tidak
bisa memikat hatinya dan tidak
bisa menghancurkan sekat-sekat
yang ada di antara mereka.
Sementara hatinya dipikat oleh
guru atau temannya. Bahkan terkadang dipikat oleh musuh
yang jahat. Bukankah anda juga
memperhatikan seperti saya
ketika seseorang masuk ke
ruangan yang penuh sesak dan
tengak-tengok mencari tempat
duduk yang kosong, maka semua orang berebut mencari
perhatiannya. Semua orang
memanggilnya dan ingin duduk di
sampinnya. Mengapa? Pernahkah anda diundang untuk
menghadiri acara makan malam
dengan sistem prasmanan. Yakni,
setiap orang mengambil makan
sendiri-sendiri dan di meja
bundar yang disediakan. Bukankah anda pernah melihat
orang yang setelah mengambil
makanan, maka banyak orang
yang memberikan isyarat
kepadanya supaya duduk
bersama mereka. Sementara orang lainnya
mengambil makanan dan tengak-
tengok, tetapi tidak ada seorang
pun yang memanggilnya atau
mendekatinya. Sehingga kedua
kakinya membawanya ke salah satu meja yang ada. Mengapa orang-orang itu peduli
kepada orang pertama dan tidak
peduli kepada orang yang
kedua? Bukankah anda merasa bahwa
sebagian orang selalu disukai
oleh orang lain di manapun ia
berada. Seolah-olah ia memegang
magnet yang bisa menyedot hati
mereka. Sungguh mengagumkan! Bagaimana mereka semua bisa
memikat hati manusia?!
Itu adalah trik-trik cerdas yang
bisa digunakan oleh seseorang
untuk memikat hati manusia. Keputusan… Kemampuan kita untuk memikat
hati orang lain dan mendapatkan
cinta mereka yang tulus
akan memberi kita kenikmatan
hidup yang besar.

Jumat, 25 November 2011

Sabtu, 17 September 2011

kunjungan

aduuuuh..
gawat nie kunjungan pun atu kli atu bulan......
heng lh otak q truzzz mikir za...........

Sabtu, 30 Juli 2011

bulan ramadhan

esok umat muslim sedunia kan kedatangan tamu special yakni bulan suci ramadan
ALHAMDULILLAH.........................................

Jumat, 22 Juli 2011

my birthday

selasa,19 juli 2011 saya berulang tahun ke 15
saat itu saya ada di asrama ,setelah pulang sekolah tiba2 saya dipanggil ,terxta ayah saya dtang ngucapin selamat...
hati q snang skali.......
thank you ALLAH

Jumat, 08 Juli 2011

nurul ilmi

INFO NURUL 'ILMI
Info seputar sekolah SD, SMP/SMU Nurul 'ilmi yang berupa :
VISI MISI DAN TUJUAN

Visi Sekolah
"Mendidik generasi shaleh membangun masyarakat madani"
Misi Sekolah
1. Mengintegrasikan pendidikan umum dan pendidikan agama,      
    untuk menciptakan generasi yang bermutu dan berakhlak mulia
2. Mengembangkan pembinaan, keterampilan dan kepemimpinan
    (life skill and leader skill)

FASILITAS PENDIDIKAN
  • Gedung pusat 3 lantai
  • 3 Gedung SD-SMP - SMU 2 lantai
  • 5 Gedung asrama 2 lantai
  • 1 Gedung asrama 3 lantai
  • Masjid sekolah
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika
  • Perpustakaan sekolah
  • Koperasi sekolah
  • Aula sekolah
  • Lapangan olah raga, tenis meja, badminton dsb
  • Biaya pendidikan dan asrama SMP/SMA gratis (khusus golongan A)
  • Bagi yang masuk PTN diberikan bea siswa sampai menyelesaikan pendidikan

balek asrama

Besok aq kan balik ke asrama..........

ta'aruf

saya gian putra utama,lahir di Medan 19 juli 1995...
sekolah dasar di SDN 103580 Batangtoru,dan melanjutkan di SMP nurul ilmi Padangsidimpuan,Dan SMA nurul ilmi padangsidimpuan...
Setelah lulus SMA nanti_a insya ALLAH saya akan melanjut ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara........
Smoga terwujud AMI.....................N......